Friday, April 4, 2008

Reksadana

Reksadana adalah produk inovatif yang mengundang perhatian dan minat banyak investor. Nilai Aktiva Bersih-nya pernah mencapai angka spektakuler pada bulan Februari 2005 yakni sebesar Rp 110,7 triliun. Dan setahun kemudian menukik tajam bak roller coaster hingga mencapai titik terendah Rp 26,20 triliun. Sebuah harga dari proses pembelajaran investor yang terlalu mahal untuk dibayar. Namun lambat laun pamor reksadana kembali terangkat, seiring dengan meningkatnya pemahaman investor tentang produk reksadana. Sebenarnya reksadana adalah instrumen investasi yang ideal, karena menawarkan beberapa variasi produk dengan pilihan tingkat risiko dan return yang berbeda-beda. Sehingga Anda dapat memilih satu atau beberapa produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan return dan karakter risiko Anda. Modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi pada reksadana juga relatif kecil dan memiliki likuiditas yang tinggi. Disamping itu Anda tidak perlu mengeluarkan banyak waktu dan pikiran untuk mengawasi investasi Anda, karena produk reksadana adalah produk investasi yang ditawarkan oleh perusahaan sekuritas dengan manajer investasi (MI) handal yang bertugas untuk mengelola dana Anda. Maka cermati dengan teliti reputasi dari perusahaan sekuritas ataupun MI yang akan mengelola investasi reksadana Anda. Satu lagi kelebihan utama dari produk reksadana adalah bebas dari pajak. Ada 4 macam pilihan produk reksadana dengan orientasi investasi yang berbeda-beda:

1. Reksadana Pasar Uang
Investasi pada produk reksadana ini dialokasikan pada efek pasar uang. Portofolionya bisa meliputi SBI, deposito, atau surat utang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Risiko dan return pada produk reksadana ini relatif kecil dan cocok untuk kebutuhan investasi jangka pendek. Produk ini juga cukup likuid seperti halnya deposito. Kendati demikian dari sisi return, produk ini menjanjikan lebih tinggi dari deposito.

2. Reksadana Pendapatan Tetap
Minimal 80% investasi pada produk reksadana pendapatan tetap dialokasikan pada instrumen obligasi. Jadi yang dimaksud dengan pendapatan tetap bukan dari sisi return tapi dari sisi portofolionya. Produk reksadana pendapatan tetap pernah mengalami masa suram ketika terjadi redemption (pencairan) besar-besaran akibat penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Hal ini terjadi karena kesalahan persepsi investor yang menganggap produk reksadana ini sejenis dengan deposito, dimana tingkat keuntungan yang akan diterima tetap. Faktanya tingkat keuntungan pada reksadana pendapatan tetap bersifat fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga obligasi yang disebabkan oleh beberapa hal, utamanya adalah karena perubahan tingkat suku bunga pasar (BI rate). Pada saat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun dan diikuti pula dengan penurunan tingkat keuntungan, begitu pula sebaliknya. Investasi pada produk reksadana pendapatan tetap cocok untuk kebutuhan investasi jangka menengah (1 sampai dengan 3 tahun). Karena untuk jangka pendek Anda akan menanggung risiko gejolak obligasi yang biasanya terjadi dalam jangka pendek.

3. Reksadana Campuran
Alokasi investasi pada reksadana campuran bersifat campuran yaitu pada saham dan obligasi. Kelebihan dari strategi investasi ini adalah apabila pasar saham sedang bullish yang biasanya diikuti dengan lesunya pasar obligasi, maka MI dapat menempatkan sebagian besar dananya pada saham untuk mengantisipasi risiko penurunan harga obligasi. Begitu pula yang terjadi sebaliknya. Karena itu produk reksadana ini mampu memberikan tingkat return yang lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang atau pendapatan tetap, namun demikian pula halnya dengan risiko yang harus ditanggung investor. Reksadana campuran cocok untuk kebutuhan investasi jangka panjang (3 sampai dengan 5 tahun).

4. Reksadana Saham
Ini adalah produk reksadana yang mampu memberi return tertinggi dibanding produk reksadana lainnya, namun setimpal pula dengan risiko yang harus dihadapi investor. Portofolio dalam produk reksadana ini terdiri dari beberapa saham pilihan MI. Karena produk reksadana ini berbasis pada saham, maka volatilitas NAB reksadana ini pun tinggi saperti halnya saham. Karena itu produk ini tidak cocok untuk investasi jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang saham membuktikan mampu memberikan return lebih tinggi dibanding instrumen investasi lainnya (lebih dari 5 tahun).

Untuk mengetahui daftar Manager Investasi beserta produk-produk Reksadana, company profile dari semua perusahaan sekuritas yang terdaftar di BAPEPAM, bisa diperoleh melalui situs www.bapepamlk.depkeu.co.id kemudian klik pusat informasi reksadana.

0 comments:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Bugatti Cars