Friday, April 4, 2008

Property

Investasi di sektor properti memang selalu menjanjikan, karena dapat dipastikan harga tanah dan bangunan (yang terawat) akan selalu mengalami kenaikan setiap tahun. Kunci utama untuk mengoptimalkan return dan meminimalkan risiko dari investasi di sektor ini adalah kejelian mengestimasi prospek ke depan dari lokasi. Kelemahan dari instrumen investasi ini adalah modal yang dibutuhkan relatif besar dan menyangkut masalah likuiditas (kecepatan dan kemudahan proses pencairan dana).
Hal lain yang harus diperhatikan adalah sektor properti sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Pada saat suku bunga naik dan melebihi kenaikan harga properti, investor tentunya lebih senang membenamkan dananya di deposito atau semacamnya. Developer juga akan menyikapi kenaikan suku bunga ini dengan menaikkan harga jual. Turunnya permintaan dan harga yang menjadi semakin tak terjangkau akan berdampak pada lesunya sektor properti. Karena itu waktu yang tepat untuk masuk ke sektor properti adalah ketika suku bunga rendah.
Investasi di sektor properti ini juga sebaiknya dilakukan secara tunai, bukan dengan jalan KPR. Sebab suku bunga KPR Anda akan adu cepat dengan kenaikan harga properti. Mungkin masih ada selisih (spread) apabila properti tersebut disewakan, tapi returnnya tidak lagi menarik. Belum lagi risiko kerusakan rumah akibat disewakan yang sering menimpa pemilik.

0 comments:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Bugatti Cars